Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

RSS

Sistem Produksi Ayam Pedaging

SISTEM PRODUKSI AYAM PEDAGING (BROILER)

A.    AYAM PEDAGING(BROILER)
Ayam pendaging (broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. Jenis ayam (broiler) banyak diminati di indonesia. Ayam broiler merupakan hasil teknologi yaitu persilangan antara ayam Cornish dengan Plymouth Rock. Karakteristik ekonomis, pertumbuhan yang cepat sebagai penghasil daging, konversi pakan rendah, dipanen cepat karena pertumbuhannya yang cepat, dan sebagai penghasil daging dengan serat lunak (Murtidjo, 1987). Menurut Northe (1984) pertambahan berat badan yang ideal 400 gram per minggu untuk jantan dan untuk betina 300 gram per minggu.
Menurut Suprijatna et al. (2005) Ayam broiler adalah ayam yang mempunyai sifat tenang, bentuk tubuh besar, pertumbuhan cepat, bulu merapat ke tubuh, kulit putih dan produksi telur rendah. Dijelaskan lebih lanjut oleh Siregar et al. (1980) bahwa ayam Broiler dalam klasifikasi ekonomi memiliki sifat-sifat antara lain : ukuran badan besar, penuh daging yang berlemak, temperamen tenang, pertumbuhan badan cepat serta efisiensi penggunaan ransum tinggi.
Ayam broiler adalah ayam tipe pedaging yang telah dikembangbiakan secara khusus untuk pemasaran secara dini. Ayam pedaging ini biasanya dijual dengan bobot rata-rata 1,4 kg tergantung pada efisiensinya perusahaan. Menurut Rasyaf (1992) ayam pedaging adalah ayam jantan dan ayam betina muda yang berumur dibawah 6 minggu ketika dijual dengan bobot badan tertentu, mempunyai pertumbuhan yang cepat, serta dada yang lebar dengan timbunan daging yang banyak. Ayam broiler merupakan jenis ayam jantan atau betina yang berumur 6 sampai 8 minggu yang dipelihara secara intensif untuk mendapatkan produksi daging yang optimal. Ayam broiler dipasarkan pada umur 6 sampai 7 minggu untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan permintaan daging. Ayam broiler terutama unggas yang pertumbuhannya cepat pada fase hidup awal, setelah itu pertumbuhan menurun dan akhirnya berhenti akibat pertumbuhan jaringan yang membentuk tubuh. Ayam broiler mempunyai kelebihan dalam pertumbuhan dibandingkan dengan jenis ayam piaraan dalam klasifikasinya, karena ayam broiler mempunyai kecepatan yang sangat tinggi dalam pertumbuhannya. Hanya dalam tujuh atau delapan minggu saja, ayam tersebut sudah dapat dikonsumsi dan dipasarkan padahal ayam jenis lainnya masih sangat kecil, bahkan apabila ayam broiler dikelola secara intensif sudah dapat diproduksi hasilnya pada umur enam minggu dengan berat badan mencapai 2 kilogram per ekor (Anonimus, 1994).
Untuk mendapatkan bobot badan yang sesuai dengan yang dikehendaki pada waktu yang tepat, maka perlu diperhatikan pakan yang tepat. Kandungan energi pakan yang tepat dengan kebutuhan ayam dapat mempengaruhi konsumsi pakannya, dan ayam jantan memerlukan energy yang lebih banyak daripada betina, sehingga ayam jantan mengkonsumsi pakan lebih banyak, (Anggorodi, 1985). Hal-hal yang terus diperhatikan dalam pemeliharaan ayam broiler antara lain perkandangan, pemilihan bibit, manajemen pakan, sanitasi dan kesehatan, recording dan pemasaran. Banyak kendala yang akan muncul apabila kebutuhan ayam tidak terpenuhi, antara lain penyakit yang dapat menimbulkan kematian, dan bila ayam dipanen lebih dari 8 minggu akan menimbulkan kerugian karena pemberian pakan sudah tidak efisien dibandingkan kenaikkan/penambahan berat badan, sehingga akan menambah biaya produksi (Anonimus, 1994).
Ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.
Banyak strain ayam pedaging yang dipelihara di Indonesia. Strain merupakan sekelompok ayam yang dihasilkan oleh perusahaan pembibitan melalui proses pemuliabiakan untuk tujuan ekonomis tertentu. Contoh strain ayam pedaging antara lain CP 707, Starbro, Hybro (Suprijatna et al., 2005).


B.     ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI AYAM BROILER
1.      MAN
Pengetahuan peternak mengenai cara pemeliharaan, kebersihan kandang, pemberian makan, vaksinasi secara rutin mempengaruhi bagaimana produksi ayam. Skill dan juga ketelatenan dari produsen juga sangat mempengaruhi produksi ayam broiler ini.
2.      MONEY
Ketersediaan uang yang dimiliki oleh produsen ayam sangat mempengaruhi produksi ayam. Mulai dari pakan, vaksin, serta keadaan kandang. Apabila pihak produsen memiliki keuangan yang minim biasanya para produsen menekan pengeluaran dari pakan dan juga vaksinasi. Sehingga tetap bisa merawat ternaknya dengan baik.
3.      METHOD
Metode yang perlu diperhatikan dalam produksi ayam broiler adalah:
a.       Perencanaan kebutuhan kandang
b.      Pemilihan bibit
c.       Pemeliharan dan pemberian pakan dan minum
d.      Perawatan, vaksinasi dan pemeliharaan kandang
e.       Panen dan pasca panen
4.      MATERIAL
Material-material yang perlu diperhatikan dan mampu mempengaruhi produksi ayam broiler antara lain kandang, tirai kandang, lampu,litter/alas, chick guard/ pagar pembatas, tempat pakan & tempat minum, termometer, pakan ayam, vitamin, serta obat tetes mata
5.      MACHINE
Dalam proses produksi mesin-mesin yang perlu diperhatikan antara lain mesin perontok bulu ayam, mesin pemotong ayam.
6.      MARKET
                                     a.     Transaksi dengan pembeli/pengepul: Sebagian besar peternak ayam broiler biasanya sudah mempunyai koneksi dengan pembeli atau pengepul yang akan mendatangi langsung peternakan setiap kali masa panen, dan dalam jumlah yang sudah ditentukan.
                                     b.     Menjual langsung ke tempat pemotongan ayam: peternak juga ada yang menjalin koneksi langsung dengan tempat pemotongan ayam, yang setiap harinya akan memotong ayam dalam jumlah tertentu sesuai permintaan pelanggan atau konsumen mereka.
                                     c.     Menjual ayam yang sudah dipotong/siap diolah: Selain menjual ayam dalam kondisi hidup kepada pengepul atau distributor, sebagian peternak juga menjualnya dalam bentuk ayam siap diolah atau siap dimasak. jadi, mereka memotong sendiri ayam yang sudah dipanen, mencabuti bulu, membersihkan dari kotoran, dan menyajikannya dalam kemasan ayam siap dimasak.
                         7.            TIME BOUND
Waktu yang tepat untuk masa panen adalah ketika ayam telah berumur 37-38 hari. Karena pada umur tersebut berat rata-rata ayam sudah mencapai 1,91-2,1 kg.

C.    SISTEM PRODUKSI AYAM PEDAGANG (BROILER)
1.      Penyiapan Sarana dan Peralatan
a.      Perkandangan
-          Lokasi kandang terletak jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
-          Ventilasi kandang harus baik.
-          Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.
-          Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2
-          Model kandang disesuaikan dg umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja  ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray

-          Suhu udara dalam kandang.
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :
Umur (harii)
Suhu (◦C)
01-07
34-32
08-14
29-27
15-21
26-25
21-28
24-23
29-35
23-21

2.      Peralatan
-          Litter (Alas lantai): Alas lantai atau litter haruslah dalam keadaan kering, Maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk dan angin kencang. Kemudian tebal Litter setinggi 10 cm, Lalu bahan litter di pakai campuran dari kulit padi atau sekam, dan dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya. Atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3-5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
-          Indukan atau brooder Alat ini berbentuk bundar atau persegi 4 dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Yang fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.  
-          Tempat bertengger Tempat bertengger tersebut adalah untuk tempat istirahat dan tidur. Di buat pada dinding dan usahakan kotoran jatuh kelantai yang mudah di bersihkan dari luar, Di buat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.
-          Tempat makan dan minum (Tempat grit) Tempat makan dan minum ayam harus tersedia cukup, Yang berbahan dari bambu, Almunium atau apa saja yang pasti kuat asal tidak bocor dan tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus.
-           Alat-alat rutin Alat-alat rutin tersebut termasuk alat kesehatan ayam contohnya seperti: Suntikan, Gunting operasi, Pisau potong operasi kecil dan sebagainya. 
3.      Pemilihan Bibit
Bibit yang baik mempunyai ciri:
-Sehat dan aktif bergerak,
-Tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat),
-Bulu bersih dan kelihatan mengkilat,
-Hidung bersih,
-Mata tajam dan bersih,
-Lubang kotoran (anus) bersih.
4.      Pemeliharaan
a.      Perkembangan
-          Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan.
-          Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m², lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.
b.      Pemberian Makan dan Minum
-          Pemberian Pakan
ü  Fase starter (umur 0-4 minggu)
o   Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, dan energi (ME) 2800-3500 Kcal
ü  Fase finisher (umur 4-6 minggu)
o   Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
-          Pemberian Minum
ü  Fase starter (umur 1-29 hari)
o   Minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.
ü  Fase finisher (umur 30-57 hari)
o   Minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor.
c.       Vaksinasi
-          Vaksinasi ND/tetelo yang dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata
-          Vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
-              Jadwal vaksinasi.
Vaksinasi
terhadap
penyakit

KEADAAN PENYAKIT
Normal
Resiko infeksi penyakit tinggi
ND
IB
Gumboro
Marek
Umur 10-15 hari
Umur 1 hari dan 3-4 minggu
Umur 1 hari dengan semprot
Umur 4-14 hari
Umur 1 hari

-          Vaksinasi ND pada ayam broiler paling banyak dilakukan 2 kali pada masa hidupnya, yakni pada saat ayam umur 1-4 hari dan 3-4 minggu. Berbagai macam cara vaksinasi yang biasa dilakukan oleh para peternak antara lain:
1.       Tetes mata
Vaksin di teteskan pada salah satu mata dengan menggunakan pipet. Jarak antara unjung pipet dengan mata 1 cm. pada saat ditetes, mata harus terbuka sehingga vaksin bisa masuk dan meresap. Untuk itu, maka harus ditunggu agar mata yang habis ditetas itu dipejamkan. Mengenai dosis vaksinasi dengan cara ini biasanya cukup 1 tetes/ekor. Namun demikian demikian selalu dianjurkan agar para peternak dalam melaksanakannya selalu memperhatikan petunjuk dari pabrik yang bersangkutan.
2.       Tetes hidung
Pada cara ini, penetesan dilakukan tepat dilubang hidung dan pada saat dilakukan penetesan, lubang hidung yang sebelah harus ditutup dengan salah satu jari, sehingga vaksin bisa langsung meresap.
3.       Melalui air minum
Vaksinasi dengan cara ini dilaksanakan sebagai berikut:
-          Air minum yang dipergunakan untuk melarutkan vaksin harus benar-benar bersih, tak mengandung bahan-bahan desinfektan seperti detergent, sabun, dan lain-lain.
-          Air minum yang dipergunakan diambil dari air sumur, aquadest, air hujan, dan lain sebagainya, tetapi jangan menggunakan air leiding.
d.      Pemeliharaan kandang
Kandang harus selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Sanitasi/cuci hama kandang
e.       Teknis Pemeliharaan
-          Minggu Pertama (hari ke-1-7).
ü  Kutuk/DOC (anak ayam) dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi.
ü  Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).


-          Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen
ü  Air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama).
ü  Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
-          Minggu Kedua (hari ke 8 -14).
ü  Minggu kedua memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, namun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya.
ü  Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
-          Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
ü  Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik.
ü  Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor.
ü  Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.
-          Minggu Keempat (hari ke 22-28).
ü  Pemanas sudah tidak diperlukan lagi.
ü  Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal mempunyai berat badan minimal 1,25 kg.
ü  Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam.
ü  Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
-          Minggu Kelima (hari ke 29-35).
ü  Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang karena jumlah kotoran yang dikeluarkan tinggi.
ü  Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam.
ü  Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
-          Minggu Keenam (hari ke-36-42).
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.
5.      Panen
Hasil utama berupa daging ayam. Sedangkan untuk hasil sampingnya berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.
6.      Pasca Panen
a.      Stoving
Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground).
b.      Pemotongan
Pemotongan ayam dilakukan dilehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.
c.       Pengulitan atau Pencabutan Bulu
Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7-54,4 derajat C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.
d.      Pengeluaran Jeroan
Bagian bawah dubut dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak dalam kemasan terpisah.
e.       Pemotongan Karkas
Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam didinginkan dan dikemas
7.      Sanitasi/cuci hama kandang
Sanitasi kandang dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu:
a.       Pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya.
b.      Pengapuran di dinding dan lantai kandang.
c.       Penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit.

d.      Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 komentar:

Unknown mengatakan...

trimakasih infonya.

Unknown mengatakan...

Mantap

Sumarni Angkasa mengatakan...

Bolavita Adalah Agen Judi Online Indonesia yang berdiri sejak 2013. Situs Judi Online Terpercaya di Indonesia yang menyediakan berbagai jenis permainan yang sangat lengkap dan cukup populer di banyak kalangan pecinta judi online Di Indonesia.

Tersedia :
» Judi Bola Online / Sportsbook
» Sabung Ayam ( Wala / Meron )
» Casino Live ( Player / Banker )
» Slot online ( Mesin Jackpot )
» Togel Online ( Toto Online )
» Bola Tangkas ( Tangkasnet / 88Tangkas )
» Tembak Ikan ( Fishing Hunter )
» Poker Online
» Domino
» Dan Masih Banyak Lainnya.

Promo :
★ Bonus Deposit Pertama 10%
★ Bonus Deposit Setiap Hari 5%
★ Bonus Cashback Mingguan 5% - 10%
★ Bonus Referral 7% + 2%
★ Bonus Rollingan 0,5% + 0,7%
★ Bonus 100% Win Beruntun 8x, 9x, 10x

Menerima :
Judi Online Deposit Ovo
Judi Online Deposit Gopay
Judi Online Deposit Dana
Judi Online Deposit Linkaja
Judi Online Deposit Pulsa
Judi Online Deposit Bank

Link Pendaftaran »» Klik»» https://bit.ly/3b2Tnq7
Kontak WhatsApp »» Klik»» Klik Link : https://bit.ly/aktif24jam
Link Layanan Live Chat (24 Jam Online) »» Klik»» https://bit.ly/2VD8fER

Posting Komentar