Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

RSS

Peran 'AISYIYAH Dalam Penanggulangan TB-HIV

PANDANGAN MUHAMMADIYAH – ‘AISYIYAH DALAM PENANGGULANGAN TB – HIV

Apa itu Muhammadiyah – ‘Aisyiyah
Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis yang kemudian dikenal dengan KHA Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada saat itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur’an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan di rumahnya ditengah kesibukannya sebagai khatib dan para pedagang. Untuk mengorganisir kegiatan tersebut maka didirikan Persyarikatan Muhammadiyah.
Kini Muhammadiyah telah berada di pelosok tanah air. Saat ini Muhammadiyah memiliki 7 organisasi otonom antara lain ‘Aisyiyah yang memayungi perempuan Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah yang memayungi perempuan muda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang memayungi pelajar, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah yang memayungi mahasiswa/i Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah yang memayungi pemuda/i, Tapak Suci sebagai organisasi beladiri Muhammadiyah dan Kepanduan Muhammadiyah. Muhammadiyah juga memiliki 33 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) yang tersebar di 33 Provinsi di Indonesia, 417 daerah, 3221 cabang dan 8107 ranting tiap desa. Muhammdiyah juga memiliki 2283 taman kanak-kanak, 2604 sekolah dasar hingga 2687 Sekolah Tingkat Menengah yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu juga Muhammadiyah memiliki 162 Perguruan Tinggi, 67 Pondok Pesantren, 457 Rumah Sakit/BKIA/RSB/BP, 318 Panti Asuhan, 54 Panti Jompo, 82 Rehabilitasi Cacat, 71 Sekolah Luar Biasa, 6118 Masjid, 5080 Mushola, dan memiliki 20.945.504 Hektar Tanah. Disamping memberikan pelajaran/pengetahuannya kepada laki-laki, beliau juga memberi pelajaran kepada kaum Ibu muda dalam forum pengajian yang disebut “Sopo Tresno” yang kemudian menjadi cikal bakal ‘Aisyiyah.
‘Aisyiyah adalah organisasi perempuan Muhammadiyah yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 27 Rajab 1335 H bertepatan dengan 19 Mei 1917.’Aisyiyah menjadi pilar strategis Muhammadiyah sebagai gerakan perempuan dalam melaksanakan dakwah, amar ma’ruf nahi munkar. Dalam usia menjelang 1 abad, gerak dan langkah ‘Aisyiyah dalam berbagai bidang telah terbukti perannya dalam masyarakat. Pada periode tersebar di 34 wilayah provinsi, memiliki 435 Pimpinan Daerah di tingkat Kabupaten/Kota, 2992 Pimpinan Cabang di tingkat kecamatan di seluruh Indonesia. Dari waktu ke waktu gerakan ‘Aisyiyah terus berkembang dan memberi manfaat bagi peningkatan harkat dan martabat perempuan khususnya pada masyarakat Indonesia umumnya. Sebagai organisasi sosial kemasyarakatan, ‘Aisyiyah telah menunjukkan kerja nyata bersama masyarakat, tercatat 15 RSU, 64 Rumah Bersalin, 44 Balai Kesehatan Ibu dan Anak, 27 Balai Pengobatan, 52 Posyandu 3 apotek dan lain-lain di bidang kesehatan. ‘Aisyiyah juga memiliki 4614 amal usaha yang bergerak di bidang pendidikan dasar dan menengah serta 507 amal usaha bidang ekonomi. Tercatat, ‘Aisyiyah mengembangkan sayapnya tidak hanya di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonimi saja, tapi juga bidang lingkungan hidup, kesejahteraan sosial, hukum, pengkaderan dan pendidikan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Di bidang pendidikan dasar, ‘Aisyiyah memiliki 15.918 TK/PAUD, memiliki satuan PAUD sejenis, 72 Taman Asuh Anak (TAA) san 1579 Taman Pendidikan Al-Qur’an. Tak kurang dari 3742 pengajian ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia menggerakkan organisasi ‘Aisyiyah menuju visi dan misi mensejahterakan perempuan dan masyarakat.
Di dalam bidang kesehatan, ‘Aisyiyah memiliki majelis kesehatan yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya perempuan, anak dan bayi yang berbasis pelayanan kesehatan dan komunitas berdasar spirit surat Al-Maun. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka majelis kesehatan memiliki dua misi yang jelas yaitu ;
Berperan aktif dalam mewujudkan masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan sehat dalam bingkai nilai-nilai islam
Menggerakkan terwujudnya infrastruktur kesehatan yang berkualiatas.
Dasar Gerakan ‘Aisyiyah dalam Bidang Kesehatan

Artinya : “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl 16 : 97)

Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Az-dzariyat 51 : 56)

Artinya : “Mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan, yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar, yang demikian itu disebabkan merka durhaka dan melampaui batas.” (QS. Ali Imran 3 : 112)

Makan minuman yang halal dan bergizi (halalan-thayyiban), berolahraga, istirahat yang cukup. Mengupayakan lingkungan rumah yang sehat, cukup sinar matahari, ketersediaan air bersih, dan lantai tidak lembab.


Artinya : “Hai manusia! Makanlah olehmu segala makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di muka bumi ini, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan adalah musuh nyata bagimu.”(QS. Al-Baqarah 2 : 168)

Demikian pula Sabda Rasulullah tersebut dalam Hadist:

Artinya : “Barang siapa sehat badannya (fisik), damai hatinya (jiwa, mental) dan punya makanan sehari-hari (sosial – ekonomi) maka seolah-olah dunia seisinya dianugerahkan kepadanya (produktif dalam memelihara kehidupan).” (HR. Ibnu Majah)

Tindakan prreventif (pencegahan) TB.
Melakukan upaya pencegahan antara lain dengan pemberian imunisasi BCG pada bayi, menjaga stamina tubuh.

Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (QS. An-Nisaa 4 : 9)

Mengupayakan pengobatan segera bagi penderita TB agar tidak menular kepada orang lain. Juga dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, antara lain menutup mulut dengan sapu tangan ketika batuk dan bersin, tidak meludah di sembarang tempat, menjaga kebersihan:

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah 2 : 222)


Artinya : “Dan pakaianmu bersihkanlah...” (QS. Al-Mudatstsir 74 : 4)

Selain dari pada menjaga kebersihan tubuh dan pakaian, kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan agar sehat dan bebas dari segala penyakit khususnya TB.

Artinya : “Rasulullah SAW bersabda : “Perbaikilah/peliharalah rumah-rumah tempat kediamanmu dan pakaian-pakaianmu sehingga kamu menjadi indah seumpama tahi lalat di wajah.” (HR. Hakim)

Tindakan kuratif (pengobatan) TB.
Sebagaimana upaya penanggulangan penyakit yang lainnya, Islam menganjurkan untuk berobat bagi mereka yang menderita TB sebagaimana firman Allah:

Artinya : “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” (QS. Al-Syu’ara’ 26 : 80)

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak menurunkan sesuatu penyakit melainkan menurunkan pula obatnya, baik obat yang telah diketahui oleh orang maupun yang belum diketahui.” (HR. Hakim)

Saat ini kuman TB sudah dapat ditemukan dengan pemeriksaan laboratorium sederhana, obatnya telah ditemukan dan terbukti dapat menyembuhkan. Penderita TB yang berobat dengan teratur sesuai dengan anjuran petugas kesehatan Insya Allah akan sembuh. Fasilitas Pelayanan Kesehatan (FASYANKES) yang ditunjuk menyediakan obat tersebut secara paket dan dapat diperoleh secara gratis.

Tindakan rehabilitatif (pemulihan) TB
Mengupayakan tubuh pulih kembali setelah menderita penyakit TB agar mampu melakukan akitivitas sehari-hari sebgaimana semestinya. Pasien TB tidak memerlukan isolasi, bahkan mereka yang sedang dalam pengobatan, dapat sambil bekerja. Pasien TB masih bisa bekerja seperti biasa, setelah berobat selama minimal 2 minggu untuk memastikan pasien tidak menularkan TB. Selain dari pada itu hendaknya memperhatikan pola makan, karena orang yang sembuh memiliki kecenderungan nafsu makan. Allah berfirman :


Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” (QS. Al-Araaf 7 : 31)

Rasulullah SAW juga bersabda :
“Sesungguhnya termasuk berlebih-lebihan bila engkau makan semua yang engkau inginkan.” (HR. Ahmad dari Anas Bin Malik RA)

Dari hadist di atas dapat diambil kesimpulan bahwa gizi atau asupan makanan yang memiliki nilai kebaikan sangat diperlukan oleh tubuh kita, namun mengkonsumsi makanan berlebihan juga memiliki dampak yang kurang baik bagi kesehatan.

Peran Muhammadiyah – ‘Aisyiyah dalam Penanggulangan TB
Mengapa Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah merasa perlu berperan dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS?
Penanggulangan TB sesuai dengan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah – ‘Aisyiyah dalam bidang kesehatan. Sesuai dengan Firman Allah dalam surah Al-Imran :

Artinya : “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebijakan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-Imran 3 : 104)
Menanggulangi TB merupakan wujud gerakan ‘Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam bidang kesehatan.
Karena TB adalah penyakit yang mengancam sumberdaya manusia di Indonesia dan menyebabkan kematian pada sekitar 250 orang per hari atau sekitar 236.029 kematian akibat TB per tahunnya yang menyebabkan hilangnya satu generasi karena TB banyak menyerang usia produktif 15-49 tahun. (Data Situasi Epidemiologi TB Tahun 2009. Global TB Report, WHO 2009)
Adanya komitmen dan kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk bersama-sama pemerintah melakukan penanggulangan TB dengan strategi DOTS. Komitmen ini tercermin dalam nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) dengan Menteri Kesehatan, yang ditandatangani pada tanggal 22 Maret 2005.
Apa saja peran Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS?
Melakukan advokasi kepada para pengambil kebijakan di tingkat Pusat dan daerah.
Mensosialisasikan pentingnya penanggulangan TB denga strategi DOTS di masyarakat.
Menignkatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan tentang penanggulangan TB dengan strategi DOTS kepada:
Pimpinan dan Pengurus Amal Usaha Muhammadiyah ‘Aisyiyah.
Tenaga kesehatan dan tenaga akademis di bidang pendidikan dan pelayanan kesehatan
Mubaligh/Mubalighat (motivator) Muhammadiyah ‘Aisyiyah.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat luas dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS
Bagaimana cara Muhammadiyah – ‘Aisyiyah menjalankan perannya dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS?
Memberrdayakan amal usaha, organisasi otonm (ortom), majelis dan lembaga terkait, dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS, dengan cara:
Promotif (penyuluhan) penanggulangan TB dengan strategi DOTS, dalam bentuk kegiatan: advokasi, sosialisasi, pelatihan, penyuluhan, pembuatan media komunikasi (leaflet, poster, sticker, info-kit, dll). Kegiatan promotif yang dilakukan antara lain: pengembangan panduan pelatihan bagi pelatih TB dilanjutkan dengan pelatihan kader TB komunitas yang dilengkapi dengan buku saku kader. Kegiatan promotif yang merambah langsung ke masyarakat antara lain adalah penyebaran brosur, leaflet, poster, dan kegiatan mobilisasi masyarakat seperti Hari TB Se-Dunia dan lainnya.
Preventif (pencegahan) penanggulangan TB dengan strategi DOTS bagi masyarakat, dalam bentuk kegiatan : penemuan pasien TB, vaksinasi/imunisasi, peningkatan gizi, peningkatan sanitasi lingkungan, peningkatan Pendapatan Keluarga (kerjasama dengan majelis terkait)
Kuratif (pengobatan) TB dengan strategi DOTS bagi pasien TB, dengan cara:
Mengoptimalkan tim DOTS di RS, balai pengobatan, BKIA. Muhammadiyah – ‘Aisyiyah untuk mengobati pasien TB.
Mengusahakan obat gratis untuk pasien TB. Mengembangkan fungsi Mubaligh-Mubalighat Muhammadiyah – ‘Aisyiyah sehingga dapat berperan sebagai motivator, kader TB komunitas, Pengawas Menelan Obat (PMO), pembina PMO, dan konselor TB.
Rehbilitatif (pemulihan) Tb dengan strategi DOTS bagi pasien TB, dalam bentuk kegiatan antara lain:
Pemberian bimbingan pada pasien yang sembuh untuk menjadi motivator
Pengembangan kelompok masyarakat peduli TB
Pemberdayaan mantan pasien dalam bentuk kegiatan peningkatan ekonomi keluarga
Mensinergikan program penanggulangan TB antar ortom dan Amal Usaha Muhammadiyah
Mengemabangkan jaringan kerjasama berbagai pihak terkait dalam program penanggulangan TB dengan strategi DOTS
Muhammadiyah – ‘Aisyiyah senantiasa mengembangkan perannya dalam gerakan penanggulangan TB dan penyakit-penyakit lain, sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat dan merupakan ibadah kepada Allah SWT. Gerakan penanggulangan TB akan menyebar ke seluruh pelosok tanah air teutama di daerah pandemik dan daerah yang tidak terjangkau oleh pelayanan pemerintah. Keterlibatan Muhammadiyah – ‘Aisyiyah mulai dari pimpinan, mubaligh-mubalighat, guru, karyawan, dan anggota sebagai motivator/kader komunitas penanggulangan TB merupakan ujung tombak kesuksesan dalam menjangkau terduga TB, pasien TB untuk mau berobat di fasyankes sampai sembuh. Tugas tersebut sangat mulia yaitu menyelamatkan saudara-saudara kita dari penderitaan karena penyakit dan juga mencegah kematian karena penyakit TB. Hal tersebut apabila dilaksanakan secara tepat, ikhlas, dan mengharap keridhoan Allah SWT, maka merupakan amal sholeh yang akan mendapat pahala dari Allah SWT.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Blogger mengatakan...

If you're attempting to lose kilograms then you absolutely have to get on this totally brand new custom keto meal plan diet.

To create this keto diet service, certified nutritionists, fitness trainers, and cooks have united to provide keto meal plans that are useful, suitable, economically-efficient, and enjoyable.

Since their grand opening in early 2019, 100's of clients have already remodeled their body and well-being with the benefits a certified keto meal plan diet can give.

Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover eight scientifically-certified ones provided by the keto meal plan diet.

Posting Komentar