Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

RSS

Distribusi Ayam Pedaging

DISTRIBUSI AYAM BROILER (PEDAGING)

Distribusi meliputi penyimpanan, transportasi, pemeriksaan daging ayam, pengemasan, pelabelan, dan pemasaran.
A.    Penyimpanan
Ayam pedaging yang telah bersih dapat disimpan dalam kaleng kedap udara maupun disimpan dalam frezer (lemari pendingin). Sebelum disimpan daging ayam dipisahkan dengan jeroannya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mutu karkas saat penyimpanan adalah temperatur, tingkat kebersihan karkas sebelum disimpan, tempat penyimpanan, cara pemotongan / penanganan, dan bahan pengemas. Supaya karkas ayam tidak mudah rusak, rasa dan nilai gizinya dapat dipertahankan, teknik penyimpanan bertujuan melindungi konsumen dari berbagai reaksi senyawa yang dikandung karkas ayam, akibat kontaminasi mikroba patogen yang dapat meracuni konsumen.
Teknik penyimpanan karkas ayam dibagi menjadi dua yaitu:
1)      Menggunakan suhu ruangan
Teknik menggunakan suhu ruangan (-4)oc sampai 0oc dapat mempertahankan dan melindungi karkas dari berbagai kontaminan berbahaya, mutu fisik dapat dipertahankan, mutu gizinya tetap baik dan dapat menekan pertumbuhan bakteri sehingga dapat memperpanjang daya simpan 1 - 3 bulan, sedangkan pada suhu 5-10oc, masa simpannya 7-10 hari
2)      Pendinginan
Pendinginan adalah cara terbaik untuk menyimpan daging dibanding penggunaan bahan kimia (contoh: Formalin) yang justru dapat membahayakan kesehatan. Daging ayam yang telah dibeli sebaiknya segera diolah atau dimasak, jika belum dimasak, disimpan di lemari pendingin (kulkas) atau freezer. Jika daging hendak dibekukan, sebaiknya daging dipotong-potong terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan, lalu disimpan dalam kemasan tertutup yang bersih, diberi catatan tanggal pembelian sebelum dimasukkan ke dalam freezer (di bawah - 18 ◦ C). Daging ayam tahan disimpan di kulkas (refrigerator) hingga 1-2 hari, disimpan di freezer bisa tahan 3 bulan bila penyimpanannya baik. Jangan menyimpan daging pada suhu ruanagn lebih dari 4 jam.
Penyimpanan karkas dingin sebaiknya dibatasi dalam waktu yang relatif singkat, karena adanya perubahan-perubahan kerusakan yang meningkat sesuai dengan lama waktu penyimpanan. Pembekuan pada karkas ayam bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jasad renik lainnya dan memperpanjang daya simpan daging lebih lama.

B.     Transportasi
Pada umumnya lokasi produksi karkas ayam jauh dari konsumen, dengan jarak tertentu. Jarak dan waktu tempuh akan memberikan konsekuensi terhadap perubahan sifat fisik, kimia dan mikrobiologis sebagai satu indikator mutu dan keamanan pangan karkas ayam. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi mutu dan keamanan karkas selama transportasi adalah: kondisi karkas, alat transportasi, waktu tempuh, dan suhu ruangan/ lingkungan.
Dalam pengangkutan karkas ayam, kondisi karkas harus ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal), alat transportasi yang digunakan harus tertutup (berupa boks) dan temperatur ruangan harus (– 4o) - 0 oC, yang memungkinkan dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme selama transportasi. Waktu tempuh transportasi yang singkat, tempat tertutup pada suhu ruang tersebut dapat mempertahankan mutu dan keamanan karkas ayam. 
Alat transportasi yang dapat digunakan dalam proses pengangkutan ayam pedaging dibagi 2 yaitu:
a.       Pengangkutan ayam yang masih hidup
Ayam yang masih hidup di masukkan dalam keranjang-keranjang yang selanjutnya diangkut menggunakan mobil pick up. Cara pengangkutan seperti ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan menengah keatas yang bergerak dalam peternakan ayam.
b.      Pengangkutan ayam yang telah dibersihkan
Ayam yang telah dibersihkan dimasukkan dalam wadah tertutup dan diangkut dengan menggunakan sepeda motor. Cara pengangkutan seperti ini biasa dilakukan pedagang yang menjual ayam di pasar. Karena yang diangkut ayam yang telah bersih, maka tingkat kebersihan wadah harus dijaga agar tidak merusak kualitas ayam.

C.    Pemeriksaan Daging Ayam
Pemeriksaan ditujukan untuk memastikan bahwa karkas atau organ dalam akan diperdagangkan tidak akan mengganggu kesehatan konsumen. Pemeriksaan  ini meliputi pemeriksaan organ-organ dalam kondisi karkas baik internal maupun  eksternal.  Pemeriksaan juga dilakukan terhadap organ-organ dalam (usus, hati dan lain-lain) serta karkas secara keseluruhan untuk melihat adanya penyimpangan warna, bengkak, pertumbuhan tidak normal (tumor) serta penyimpangan yang lain.

D.    Pengemasan
Karkas ayam mudah terkontaminasi mikroorganisme dari tempat penyembelihan, alat-alat, dan dari pekerja, sehingga karkas cepat rusak, dan menurunkan mutu, oleh karena itu, untuk menghindari masuknya mikrorganisme pada karkas ayam perlu dilakukan pengemasan dan pendinginan. Fungsi utama pengemasan adalah untuk melindungi karkas dari kerusakan yang terlalu cepat, baik kerusakan fisik, perubahan kimiawi, maupun kontaminasi mikroorganisme, dan untuk menampilkan produk dengan cara yang menarik
Ayam yang telah dibersihkan dapat dikemas dalam wadah dan ditutup dengan plastic bening agar konsumen dapat melihat kualitas daging pada saat membelinya. Selain itu, daging ayam yang telah dimasak juga dapat dikemas dalam bentuk makanan kaleng yang kedap udara.

E.     Pelabelan
Label merupakan informasi mengenai identitas produk, identitas produsen, serta petunjuk penggunaan produk bagi konsumen. Bagi produsen label dapat menjadi sarana iklan dan promosi, sedangkan bagi konsumen label merupakan informasi penting yang menjadi acuan untuk keputusan membeli atau tidak.
Informasi pada label kemasan primer minimal mencantumkan :
a. Nama produk
b. Merk dagang
c. NKV(Nomor Kontrol Veteriner)
d. Label halal
Informasi pada label kemasan sekunder minimal mencantumkan :
a. Nama produk
b. Merk dagang
c. Tanggal produksi
d. Nama dan alamat produsen
e. Berat bersih;
f. NKV (Nomor Kontrol Veteriner)
g. Label halal
h. Cara penyimpanan

F.     Pemasaran
Pemasaran ayam pedaging (broiler) dapat melalui berbagai cara, diantaranya:
·         Transaksi dengan pembeli/pengepul
Untuk ayam yang dijual dalam keadaan masih hidup, cara pemasarannya sebenarnya tidaklah sukar. Sebagian besar peternakan ayam broiler biasanya sudah mempunyai koneksi dengan pembeli atau pengepul yang akan mendatangi langsung peternakan setiap kali masa panen, dan dalam jumlah yang sudah ditentukan. Pemasaran seperti inilah yang paling banyak dilakukan peternak ayam, dan dikenal dengan sistem jalur tunggal. Maksudnya, peternakan hanyalah bertugas memproduksi atau menghasilkan ayam yang nantinya akan dijual kepada pengepul atau distributor.
Kelemahan dari transaksi dengan pembeli/pengepul adalah :
a.       Harga yang diterima oleh peternak jelas akan di bawah harga eceran pasar, mulai dari 10% hingga sekitar 25%.
b.      Penghasilan atau keuntungan peternak sangat tergantung dari harga beli yang ditawarkan oleh pengepul.
Solusi dari kelamahan diatas adalah dengan cara menjalin koneksi dengan pengepul, bagi peternak pemula yang baru menjalankan usaha, mereka cukup mencari tahu alamat atau nama pembeli dari sesama peternak ayam broiler.

·Menjual langsung ke tempat pemotongan ayam
Sebagian kecil peternak juga ada yang menjalin koneksi langsung dengan tempat pemotongan ayam, yang setiap harinya akan memotong ayam dalam jumlah tertentu sesuai permintaan pelanggan atau konsumen mereka. Hanya saja, pemasaran seperti ini hanya bisa dilakukan oleh peternakan ayam skala kecil dengan jumlah produksi yang terbatas atau sedikit. Untuk peternakan ayam broiler skala menengah ke atas, sistem pemasaran seperti ini justru tidak efektif, akan  menghambat kinerja maupun produktivitas peternak itu sendiri.

·Menjual ayam yang sudah dipotong/siap diolah
Peternak dapat menjual ayamnya dalam bentuk ayam siap diolah atau siap dimasak. Jadi, mereka memotong sendiri ayam yang sudah dipanen, mencabuti bulu, membersihkan dari kotoran, dan menyajikannya dalam kemasan ayam siap dimasak. Dengan cara ini, peternak bisa memasarkanya mulai dari pedagang pengepul hingga ke pengecer akhir atau bahkan konsumen akhir daging ayam itu sendiri. Jadi, alternatif konsumennya akan lebih banyak, bergantung pada kemampuan dalam memasarkannya. Hanya saja, untuk memasarkan ayam daging dalam kemasan siap dimasak ini peternak harus mempunyai SDM atau tenaga kerja khusus untuk mengelola ayam, mulai dari masih hidup hingga siap untuk dimasak. Selain itu juga dibutuhkan berbagai peralatan dan properti tambahan, mulai dari alat pemotong dan pengolah, ruangan khusus, hingga plastik kemasan.

G.    Pengolahan

Daging ayam broiler dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan yang lezat, seperti ayam bakar, ayam kare, soto ayam, kripik ceker dan lain sebagainya. Namun dalam proses pengolahannya kita juga harus memperhatikan teknik pengolahan dan kebersihannya. Karena ayam pedaging dikenal  sebagai ayam yang kandungan lemaknya tinggi, maka dalam proses pengolahan kulit ayam dilepas agar lemak pada ayam tidak ikut dimasak. Selain itu dalam proses pemasakan ayam tidak boleh terlalu lama dimasak karena ayam broiler mudah sekali empuk.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Unknown mengatakan...

tips menyimpan daging dengan benar dan tahan lebih lama menggunakan freezer gan :)

Posting Komentar